aku terhenyak ketika aku membaca bait-bait puisi soe hok gie,serasa menemukan ssesuatu rasa yang sama yang ada di dalam jiwa ini. ini beberapa bait puisi GIE :
Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih selembut dahulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap
Sambil membenarkan letak leher kemejaku
Kabut tipis pun turun pelan pelan di lembah kasih, lembah mandalawangi
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin
Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika ku dekap kau dekap lah lebih mesra lebih dekat
Apakah kau masih akan berkata, ku dengar degap jantungmu
Kita begitu berbeda dalam semua kecuali dalam cinta
Haripun menjadi malam, kulihat semua menjadi muram
Wajah wajah yang tak kita kenal berbicara dengan bahasa yang kita tidak mengerti , seperti kabut pagi itu
ada orang yang menghabiskan wkatunya berziarah ke mekah
ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di mirraza
tapi aku ingin menghabiskan waktuku disisimu sayangku
bicara tentang anjing anjing kita yang nakal dan lucu
atau memandang bunga bunga yang manis di lembah mandalawangi
ada serdadu serdadu amerika yang mati kena bom didanau
ada bayi bayi yang mati lapar di biangkra
tapi aku ingin mati disisimu manis ku
setelah kita bosan hidup dan terus bertanya tanya
tentang tujuan hidup yang satu setan pun tau
mari sini sayangku!
Kalian yang pernah mesra
Yang pernah baik dan simpati kepadaku
Tegaklah ke langit luas
Atau alam yang beku
Kita tak pernah menanamkan apa apa
Kita tak akan pernah kehilanagan apa apa
Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan
Yang kedua dilahirkan tetapi mati muda
Dan yang tersial adalah yang berumur tua
Berbahagialah mereka yang mati muda
Mahluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada
Berbahagialah dalam ketiadaanmu
Soe hok gie
No comments:
Post a Comment